Tim Pelaksana Inovasi Desa (TPID) Kecamatan Putussibau Selatan mengadakan kegiatan Bursa Pertukaran Inovasi Desa Tahun 2019 Kecamatan Putussibau Selatan di Aula Kantor Camat setempat, Senin (26/8) pagi. Kegiatan tersebut mengangkat tema “Bursa Inovasi Desa Ciptakan SDM Unggul Bangun Kemandirian Desa Untuk Indonesia Lebih Maju”.
Saparni, mewakili Camat Putussibau Selatan, menuturkan bahwa Bursa Inovasi itu penting dalam membangun desa. Inovasi desa bisa memunculkan potensi baru yang bisa menciptakan peluang untuk membangun desa.
“Potensi di desa itu dikembangkan, baik sisi infrastruktur, kewirausahaan dan pengembangan Sumber Daya Manusia di desa. Maka melalui kegiatan ini, kita ingin mempertajam program-program unggulan di desa, sehingga desa menjadi luar biasa,” tegas Saparni.
Oleh karenanya, Saparni mengajak seluruh aparat desa, masyarakat untuk bahu – membahu dalam meningkatkan pengembangan desa, dengan menangkap peluang apa saja yang berpotensi untuk mewujudkan kemandirian desa, dalam aspek peningkatan perekonomian di desa itu sendiri.
“Desa diharapkan bisa berupaya mencari regulasi, supaya pekerjaan kita di desa menonjol bisa dicontoh desa lain. Makanya melalui bursa inovasi ini, kita saling bertukar tentang potensi inovasi apa saja yang ada di desa masing-masing, desa lain bisa mengadopsi, mencari refrensi dalam penerapan teori maupun prakteknya,” papar Saparni.
Saparni juga mengharapkan, hal – hal yang bersifat teknis dalam pelaksanaan program di desa bisa mendapat bimbingan dari Tenaga Ahli yang ada.
“Marilah kita bekerjasama meningkatkan SDM kita, sehingga bisa berdayaguna dan berhasil bermanfaat bagi masyarakat tercipta SDM yang unggul,” pungkas Saparni.
Dikesempatan yang sama, Tenaga Ahli Infrastruktur Desa (TA-ID) P3MD Kemendes PDTT Kabupaten Kapuas Hulu Farid Abdullah menyampaikan, bursa inovasi desa sudah dilaksanakan selama tiga kali, namun tahun 2019 ini, dilaksanakan ditingkat kecamatan, baik mandiri maupun sistem cluaster.
“Bursa inovasi ini merupakan forum pertukaran informasi terkait inovasi yang berkembang di desa. Kemudian dengan pola menghubungkan ke pihak-pihak yang bisa membantu agar pengelolaan dana desa lebih inovatif,” terangnya.
Dijelaskan, Farid, inovasi desa ini lebih kepada hal-hal yang menjadi kebutuhan di desa, yang selama ini belum terpikirkan di desa untuk dikembangkan. Sehingga melalui bursa inovasi ini, para desa bisa mempunyai gambaran tentang menu kegiatan apa saja yang cocok dikembangkan di desa masing – masing.
“Kita bisa mendapat informasi bagaimana mengelola dana desa mengelola pelaksanaan kegiatan dengan baik, membangun kerjasama dengan pihak lain namun tidak melepas tanggungjawab desa,” ujar Farid.
Menurut Farid, kegiatan Bursa Inovasi Desa ini tampak sederhana, namun memiliki makna luas bagaimana membangun kerangka pemahaman bagi desa untuk berinovasi.
Dalam kegiatan tersebut hadir perwakilan dari Dinas Komunikasi informatika dan Statistik Kabupaten Kapuas Hulu, Penyedia Peningkatan Kapasitas Teknis Desa (P2KTD), mewakili Kapolsek Putussibau Selatan, Kades se Putussibau Selatan dan jajarannya, serta tamu undangan lainnya. (yohanes)