Laporan KIM Entugan Hulu
A.Hartawansyah Praniansyah
Informasi Suhaid.Tim Satgas Karhutla Kecamatan Suhaid, Muspika, Manggala Agni dan Tim Perusahaan pada saat berada di lokasi kebakaran.Bahu-Membahu Memadamkan Api disebabkan kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di bebarapa daerah belakangan ini sudah semakin luas. Akibatnya, sejumlah daerah mengalami paparan asap yang berujung kepada buruknya kwalitas udara.
Pantauan titik panas atau hot spot sudah bisa diakses dengan mudah melalui internet. Untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan meluas, Kamis (15/8) Tim Satgas Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Kecamatan Suhaid, Muspika Suhaid dan Manggala Agni Daerah Operasi Semitau melakukan pemadaman api di Desa Mantan. Langkah ini dilakukan tim sebagai langkah dukungan kepada tim perusahaan yang sudah satu minggu berjibaku menjaga api yang ditimbulkan dari ladang berpindah masyarakat.
“Hari ini kita turun dengan personel lengkap membantu perusahaan melakukan pemadaman api yang diakibatkan dari pembakaran ladang masyarakat. Dan kabarnya perusahaan sudah satu minggu melakukan pemadaman,” ungkap Ketua Satgas Karhutla, Peltu Edy Sarimin ditemui di lokasi kebakaran.
Tambah Edy, “berdasarkan koordinasi dengan perusahaan, kebakaran yang diakibatkan dari pembakaran ladang sebenarnya ada beberapa titik, namun lokasi yang dikunjung tersebut merupakan lokasi terparah. Sebab, lokasi tersebut merupakan gambut muda yang potensi pemadaman akan lebih sulit dibanding areal mineral. Areal gambut akan lebih sulit, perlakuannya pun berbeda dengan areal non gambut.”
Ditempat yang sama Camat Suhaid, Joko Kusmanto mengungkapkan bahwa upaya pemadaman yang dilakukan tim merupakan respon terhadap komitmen pemerintah pusat dan daerah terhadap bahaya kebakaran hutan dan lahan.
“kami bersama Pol PP Kecamatan dan Polsek Suhaid sudah jauh-jauh hari mensosialisasikan bahaya kebakaran kepada masyarakat agar sebisa mungkin jika melakukan pembakaran ladang agar menginformasikan kepada Satgas, Muspika dan Perusahaan jika berada di dekat perusahaan. Tujuannya untuk mencegak meluasnya kebakaran, “ungkap Joko.
Kendati kurang sehat, Joko terlihat memaksakan diri untuk ikut serta memadamkan api. Kedepan masyarakat yang mau membakar agar bisa melakukaan koordinasi terlebih dahulu dengan tim yang sudah ada, ada Satgas dan perusahaan pun juga ada tim.
Kepala Brigdarkarhut Balai Besar Taman Nasional Betung Karihun, Ade Arif mengatakan bahwa kebakaran di gambut tidak bisa dianggap remeh.
“pengeringan gambut akan berdampak pada tingkat kebakaran yang tinggi. Ini juga dipengaruhi karena fungsi penyerapan air pada gambut yang sangat kering akan sulit dilakukan,namun demikian pihak kami yakin kepada tim perusahaan akan mampu memadamkan api. Dari sisi lain, kami akan membantu dengan menggunakan racun api sebagai salah satu upaya konkrit untuk memadamkan api,” tutupnya.
Pantaun dilapangan, tim perusahaan sendiri yang tak kenal lelah melokalisir kebakaran yang terjadi. Dengan peralatan lengkap mereka mencoba memadamkan api di lahan gambut tersebut. Setidaknya 3 tangki mobil berkapasitas 15 ribu ton dan pompa pemadam Shibaura sebanyak 3 unit dan mesin lainnya digunakan sebagai alat pemadam.