JARINGAN irigasi merupakan komponen penting dalam mendukung sektor pertanian. Oleh karenanya pemerintah terus berupaya agar pembangunan Jaringan Irigasi tersebut bisa optimal, terutama didaerah yang memiliki potensi pengembangan bidang pertanian.
Pembangunan jaringan irigasi di Kabupaten Kapuas Hulu perlu proses yang panjang, terutama paket pekerjaan pembangunan infrastruktur jaringan irigasi yang terletak didaerah terpencil dengan kondisi geografisnya yang berbeda-beda.
Tahun 2019 ini, ada 12 paket pekerjaan rehabilitasi jaringan irigasi yang tersebar di beberapa wilayah kecamatan di Kabupaten Kapuas Hulu, didanai dengan dana DAK Tahun Anggaran 2019.
Monitoring dilakukan Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Kapuas Hulu didampingi oleh Kepala Bidang Sumber Daya Air selaku PPK, dan Kasi Perencanaan dan Pengendalian Bidang Sumber Daya Air yang juga menjadi PPK. Meninjau 4 lokasi yaitu Daerah Irigasi Siut Kecamatan Putussibau Selatan, Daerah Irigasi Usaha Baru Kecamatan Boyan Tanjung, Daerah Irigasi Suka maju Kecamatan Mentebah dan Daerah Irigasi Nanga Lidi Kecamatan Hulu Gurung.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Kapuas Hulu, Hj. Ana Mariana, S.T.,M.M menegaskan, bahwa penyedia harus menggunakan material dari quary berizin, dan mengejar progres pekerjaan sesuai dengan schedule yang telah disepakati bersama selain itu penyedia juga harus tertib administrasi, baik pengajuan request, penyampaian laporan-laporan harian, mingguan dan bulanan harus tepat waktunya, jadi setiap tanggal 25 setiap bulan, penyedia sudah menyampaikan kepada dinas.
Disamping itu, kepala Bidang Sumber Daya Air, Raimundus Jayang,S.T.,M.Eng menekankan agar penyedia bekerja sesuai dengan spesifikasi teknis yang dipersyaratkan dan tertuang didalam kontrak, mulai dari penyiapan material sampai teknis pelaksanaan pekerjaan, itu harus betul-betul diperhatikan dengan baik.
Selain itu Pejabat Pembuat Komitmen, Syarifudin,S.T meminta kepada konsultan pengawas untuk tetap stanby serta mengkoordinasi semua item pekerjaan dengan pelaksana lapangan maupun staf teknis harus paham metode pelaksaan pekerjaan, jadi tidak ada metode yang terlewatkan.