Sarana prasarana dan alat kesehatan menjadi komponen utama dalam meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, maka ini menjadi fokus perhatian Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kapuas Hulu untuk ditingkatkan, serta akan dilakukan inventarisasi terhadap sarana prasarana dan peralatan kesehatan yang ada.
Menyikapi hal tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas Hulu melalui Seksi Fasilitas dan Alat Kesehatan menggelar pertemuan Aplikasi Sarana Prasaran dan Alat Kesehatan di Aula Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas Hulu.
Kegiatan yang dijadwalkan dari tanggal 29 Juli -1 Agustus 2019 itu dibuka oleh H. Sudarso, S.Pd.,MM, selaku Sekretaris Dinas Kesehatan Kapuas Hulu. Hadir para Kepala Bidang, Seksi dan pejabat lainnya dilingkungan Dinkes Kapuas Hulu.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Seksi (Kasi) Fasilitas dan Alat Kesehatan pada Dinas Kesehatan Kapuas Hulu Nanang Padli, SE.,M.Si menyampaikan, pertemuan tersebut dihadiri pegawai dari Puskesmas se Kapuas Hulu, RSUD dr. Achmad Diponegoro Putussibau, Rumah Sakir Bergerak (RSB) Badau Kecamatan Badau, dan Rumah Sakit Semitau Kecamatan Semitau.
“Yang hadir dari 23 Puskesmas se Kapuas Hulu itu sebanyak 46 orang, kemudian RSUD Putussibau 1 (satu) orang, RSB Badau 1 (satu) orang dan RS Semitau 1 (satu) orang. Jadi total peserta sebanyak 49 orang,” terang Nanang Padli.
Adapun narasumber kegiatan tambah Nanang, 2 (dua) orang dari Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, dari 2 orang dari Dinkes Kapuas Hulu, kemudian 1 (satu) orang narasumber dari Kementerian Kesehatan (Direktur fasilitas pelayanan kesehatan Kemenkes RI).
Lebih lanjut Nanang menyampaikan, tujuan kegiatan pertemuan Aplikasi Sarana Prasarana dan Alat Kesehatan atau disingkat ASPAK tersebut diantaranya, untuk pemetaan data sarana prasarana dan peralatan kesehatan.
Dengan sasaran pertemuan ASPAK itu adalah, Kabid dan Kasi dilingkungan Dinkes Kapuas Hulu, kemudian pengelolaan inventaris 3 (tiga) Rumah Sakit Umum Daerah di Kapuas Hulu. Selanjutnya pengelola inventaris 23 Puskesmas se Kapuas Hulu, dan tim Aset Dinas Kesehatan.
“Selain itu untuk mendapatkan data sarana prasrana serta peralatan kesehatan di RSUD dan Puskesmas, sebagai bahan dasar untuk pengambilan kebijakan keputusan. Disamping itu, untuk peningkatan kapabilitas petugas pengelolaan pemeliharaan peralatan kesehatan,” papar Nanang.
Dijelaskan Nanang lagi, pertemuan ini menjadi bagian penting dalam menyikapi derasnya arus perkembangan teknologi informasi yang berdampak pada perubahan sistem tata kelola pemerintahan. Sehingga penyediaan data dan informasi menjadi hal yang sangat krusial dan strategis.
“Untuk meningkatkan sistem surveilans, monitoring dan informasi kesehatan yang evidence based, yang dapat dijangkau diseluruh Indonesia, maka diperlukan sistem dan infrastruktur informasi handal,” tegasnya.
Jadi lanjut Nanang, ASPAK merupakan aplikasi web based sistem informasi data, sarana prasarana dan peralatan kesehatan secara online. Dengan ASPAK kata Nanang, memungkinkan sarana pelayanan ksehatan, khususnya rumah sakit milik pemerintah dan Puskesmas, dapat menyimpan data sarana prasarana secara langsung di server ASPAK. “Sehingga monitoring data peralatan kesehatan dapat dengan cepat dilakukan,” pungkas Nanang.