Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kapuas Hulu terus meningkatkan perannya dalam mendukung program pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas diwilayah tersebut. Dengan peranananya yang amat penting itu, Dinkes Kapuas Hulu berupaya semakimal mungkin untuk berkontribusi dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, khususnya anak usia dini.
Dalam rangka meningkatkan kualitas kesehatan terhadap anak usia dini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kapuas Hulu kembali melaksanakan pertemuan PAUD Holistik Integratif Bidang Kesehatan di Satuan PAUD Kabupaten Kapuas Hulu, Kamis (1/8/2019). Kegiatan yang berlangsung di Aula kantor Dinkes setempat dibuka oleh Sekretaris Dinkes Kapuas Hulu H. Sudarso, S.Pd.,MM.
Pertemuan PAUD Holistik integratif bidang kesehatan tersebut dihadiri sekitar 70 peserta dari 23 Kecamatan se Kapuas Hulu. Terdiri dari tenaga pendidik PAUD dari desa yang berbeda.
Dalam kesempatan itu, Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas Hulu Ade Hermanto, S.KM menyampaikan, tujuan umum kegiatan tersebut salah satunya sebagai acuan bagi penyelenggara, pengelola dan pendidik dalam pelaksanaan PAUD holistik terintegrasi di satuan PAUD yang ada di Kapuas Hulu.
“Kemudian tujuan khususnya yakni terdeteksinya masalah kesehatan peserta didik, sehingga bila terdapat masalah dapat segera ditindaklanjuti,” jelas Ade Hermanto.
Selain itu, lanjutnya kegiatan pertemuan tersebut bertujuan agar tersedianya data atau informasi untuk menilai perkembangan kesehatan peserta didik, maupun untuk dijadikan pertimbangan dalam menyusun program pembinaan kesehatan kepada orang tua peserta didik.
“Kemudian sebagai bahan informasi bagi masyarakat tentang pelaksanaan PAUD holistik terintegrasi,” ucap Ade.
Lebih lanjut Ade mengatakan, pengembangan anak usia dini holistik integratif adalah upaya untuk memenuhi kebutuhan esensi anak yang beragam dan saling terkait secara simultan, sistematis dan terintegrasi.
“Layanan stimulasi holistik mencakup layanan pendidikan, kesehatan, gizi, perawatan, pengasuhan, perlindungan dan kesejahteraan menjadi kebijakan pengembangan anak usia dini dengan melibatkan berbagai pihak terkait, baik instansi pemerintah, Ormas, organisasi profesi, tokoh masyarakat dan orang tua,” terang Ade Hermanto.
Dikatakan Ade, untuk menjamin pemenuhan hak tumbuh kembang anak usia dini, diperlukan upaya peningkatan kesehatan, gizi, perawatan, pengasuhan, perlindungan, kesejahteraan dan rangsangan pendidikan yang dilakukan secara stimulan, sistematis, menyeluruh, terintegrasi dan berkesinambungan.
“Maka satuan PAUD memiliki peran yang sangat strategis dalam upaya pemenuhan kebutuhan anak tersebut, melalui kerjasama lintas sektor terkait,” tambah Ade.
Pengembangan anak usia dini holistik integratif direncanakan secara sistematis dan diterapkan secara sistemik di satuan PAUD (TK/KB/TPA/SPS), dan dapat diintegrasikan dengan kegiatan Posyandu dan Bina Keluarga Balita.
“Hal ini dilakukan untuk mengoptimalkan cakupan balita dan timbang, serta memantau potensi tumbuh kembang anak, agar kelak menjadi anak yang berkualitas dan berdaya saing di masa depan,” tegas Ade.