Wakil Bupati Kapuas Hulu, Antonius L. Ain Pamero menjadi narasumber pada acara Seminar Internasional dan ekspedisi napak tilas damai Tumbang Anoi 1894 tahun 2019 di Desa Tumbang Anoi Kecamatan Damang Batu Kabupaten Gunung Mas Provinsi Kalteng. Wabup Anton Pamero memaparkan materi tentang bagaimana mempertahankan eksistensi fungsi kawasan, adat dan budaya dalam konteks pemanfaatannya untuk mensejahterakan masyarakat pada seminar yang diadakan dari tanggal 22 hingga 23 Juli, itu.
“Kapuas Hulu merupakan kabupaten konservasi, masyarakat memang tidak bisa menebang pohon secara sembarangan, tapi ada cara bagaimana masyarakat yang ada dalam kawasan itu bisa mendapatkan alternatif usaha lain,” papar Wabup dalam kegiatan seminar internasional.
Wabup juga memaparkan pemerintah daerah memang harus punya solusi bagaimana mempertahankan fungsi kawasan, disisi lain masyarakatnya bisa meningkatkan perekonomiannya. Wabup juga menyampaikan bahwa sebagai kabupaten konservasi, Kapuas Hulu memiliki keanekaragaman hayati, termasuk sejumlah danau lindung yang menjadi habitat ikan arwana super red asli Kapuas Hulu dengan harga jual yang fantastis.
“Sekarang ikan arwana sudah banyak dibudidayakan masyarakat. Tak hanya itu masyarakat juga sudah punya usaha madu tikung, itu menghasilkan madu asli dalam jumlah banyak yang dibudidayakan oleh masyarakat,” papar Wabup.
Ditambahkan Wabup, Pemerintah Daerah terus berupaya menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, agar masyarakat khususnya dalam kawasan itu bisa terbantu dengan program-program pemberdayaan masyarakat.
Selain itu, Wabup juga memaparkan tentang kawasan Tamanan Nasional, salah satunya Danau Sentarum yang menjadi penampung air bagi kelangsungan aliran sungai Kapuas dari perhuluan hingga sejumlah kabupaten di hilir Provinsi Kalimantan Barat. “Jadi kita komitmen bagaimana sumber daya alam, perairan itu tetap lestari. Karena kita harus perhatikan daerah – daerah lainnya yang dilalui aliran sungai Kapuas tersebut,” tuntasnya. (yohanes)